Bentuk konektor baterai ini bermacam - macam, dari yang sistem masih seperti per, hingga yang batangan saja. Coba lihat perkembangannya dari masa ke masa. Pertama kali di jaman 90 an kita mengenal adanya merek Eriksson, Nokia dan lainnya. Saat itu jenis konektor batere yang umum adalah seperti di bawah ini.
Konektor yang memiliki sistem pegas. Bila baterai masuk, otomatis koneksi akan baik, karena pegas dari konektor inilah yang akan menahan batere tetap terhubung dengan ponsel.
Kemudian pada era tahun 2000-an, dikarenakan konektor batere yang generasi di atas, agak sulit diganti, maka diciptakanlah konektor baterai jenis ke dua.
Yang akan menahan batere tetap terkoneksi dengan baik adalah penjepit yang ada di batere. Pertimbangan produsen adalah, konektor batere jenis ini lebih tahan lamak, beda seperti yang jenis pertama, yang lama-kelamaan pegasnya akan kendur.
Baca juga: Nih...!!! Perangkat Smartphone Yang mendukung 4 G+ LTE
Berkembang brikutnya, konektor baterai seperti gambar dibawa ini..
Itulah Konektor Baterai Ponsel Sesuai perkembangan Jaman, yang jenis terakhir ini kembali lagi ke jaman yang pertama. Menggunakan sistem pegas, namun dikarenakan strukturnya yang berbeda, perancangannya pun berbeda, dipercaya konektor sistem ini akan sangat tahan lama, walau ongkos produksinya tentu lebih mahal dibanding dua konektor di atas. Biasanya ditemukan di jenis jenis ponsel yang highend.
Sumber: www.vtiga.com
Advertisement